|
1.
Penamaan
a.
Peniruan
bunyi
Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa
kata yang terbentuk dari peniruan bunyi, nama-nama benda tersebut dibentuk
berdasarkan bunyi dari benda tersebut atau suara yang ditimbulkan oleh benda
tersebut. Misalnya cicak, tokek, gukguk untuk anjing, meong untuk kucing. Kata-kata
yang dibentuk dari tiruan bunyi ini disebut kata peniru bunyi ataua Onomatope.
Selain ada juga bentuk kata kerja atau
nama perbuatan dari tiruan bunyi itu. Misalnya anjing menggongngong, ayam
berkotek, ular mendesis angin menderu dan sebagainya.
b.
Penyebutan
Sebagian
Penamaan suatu benda atau konsep
berdasarkan bagian dari benda itu biasanya berdasarkan ciri yang khas atau yang
menonjol dari benda itu yang sudah ketahui secara umum.
Penyebutan
sebagian ini terdiri dari dua yaitu:
1. Pars
prototo adalah penyebutan sebagian dari
benda atau konsep tetapi berlaku secara keseluruhan.
Misalnya
: kepala, ekor dsb
2. Totem
pro parte adalah penyebutan keseluruhan untuk sebagian
Misalnya:
Indonesia mengikuti ajang
olimpiade internasional.
c.
Penyebutan
sifat khas
Penamaan
suatu benda atau suatu konsep berdasarkan sifat khas yang melekat pada konsep
tersebut.
Misalnya:
si kikir si bakhil, dsb
d.
Penemu
atau Pembuat
Penamaan
satu benda atau suatu konsep yang didasarkan pada nama penemunya atau
pembuatnya.
Misalnya:
ikan mujair ditemukan oleh Mujair di kediri Jawa timur, Raflesia Arnoldi, ditemukan oleh Arnoldi.
Dalil archimides ditemukan oleh
archimides, kodak, honda dan
sebagainya.
e.
Tempat
asal
Penamaan
suatu benda dapat juga ditelusuri dari nama tempat asal benda tersebut.
Misalnya
sate Padang, sate Madura, pisang Ambon
jeruk Bali, piagam Jakarta, perjanjian Renfile dan sebagainya.
f.
Bahan
Beberapa
jumlah benda juga diambil dari bahan pokok benda tersebut.
Misalnya:
kaca mata, sepatu kaca, kaca spion, kaleng susu, kaleng minyak, kue kalengan
dsb.
g.
Keserupaan
Penaamaan
suatu benda atau suatu konsep dengan cara makna benda yersebut dipersamakan atau diperbandingkan dengan makna
leksikal dari kata itu.
Mislanya:
kaki meja, kepala paku, kepala kantor, tangan meja dsb.
h.
Pendevinisian
Pemendekan
Terdapat
kata-kata dalam bahasa Indonesia yang terbentuk sebagai hasil penggabungan
unsur-usnur huruf awal atau suku kata dari beberapa kata yang digabungkan menjadi satu.
Misalnya:
ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
Koni (Komite Olah Raga Nasional Indonesia), dsb.
i.
Penamaan
Baru
Kata-kaya
atau istilah yang sudah ada perlu diganti dengan kata-kata baru, karena
dianggap kurang tepat, tidak rasional, kurang halus atau kurang ilmiah.
Misalnya
kuli diganti dengan buruh, gelandangan diganti dengan tunawisma,
dsb.
2.
Pendevinisian
Pendefinisian
adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja untuk mengungkapkan dengan kata-kata
akan suatu benda, konsep, proses, aktivitas, peristiwa dan sebagainya.
a. Devinisis sinonimis,
suatu kata didevinisikan dengan sebuah kata lain yang merupakan sinonim dari
kata itu. Misalnya ayah dengan bapak.
b. Definisis formal,
dalam pendefinisian ini konsep atau ide yang akan dideviniskan disebutkan dulu
sebuah ciri umumnya, lalu disebutkan pula ciri khususnya.
Konsep/
ide
|
Ciri
umum
|
Ciri
khusus
|
a)
bus
|
Kendaraan
umum
|
dapat
memuat banyak penumpang
|
b)
taksi
|
Kendaraan
umum
|
Penumpang
terbatas
|
c)
pensil
|
Alat
tulis
|
Terbuat
dari kayu dan arang
|
d)
pena
|
Alat
tulis
|
Terbuat
dari bahan plastik dan berisi tinta
|
a)
bus
adalah kendaraan umum yang dapat memuat banyak penumpang
b)
taksi
adalah kendaraan umum yang memuat penumpang dalam jumlah yang terbatas
c)
pensil
ealat tulis yang terbuat dari kayu dan arang
d)
pena
adalah alat tulis yang terbuat dari plastik dan berisi tinta.
c. Devinisi logis
adalah devinisi yang mengidentifikasikan secara tegas objek, ide atau konsep
yang didevinisikan itu sedemikian rupa, sehingga obek tersebut berbeda secara
nyatadengan objek-objek lain. Devinisi logis biasanya bersifat ilmiah dan
banyak terdapat dalam buku-buku pelajaran.
Contoh: air
Air
adalah zat cair yang jatuh dari awan sebagai hujan, mengaliri sungai,
menggenangi danau dan lautan, meliputi bua pertiga dari permukaan bumi,
merupakan unsur pokok dari kehidupan, tanpa bau, tanpa rasa, tanpa warna,
tetapi tampak kebiru-biruan pada lapisan yang tebal, membeku pada nol drajat
celcius dan mendidih pada 1oo derajat celcius.
d. Devinisi ensiklopedis
adalah devinisi yang lebih luas lagi dari devinisi logis sebab devinisi
ensiklopedis menerangkan secara lengkap dan jelas serta cermat akan segala
sesuatu yang berkenaan dengan kata atau konsep yang didevinisikan.
Contoh:
Air
adalah persenyawaan hidrogen dan oksigen, terdapat di mana-mana dan dapat
berwujud (1), gas, seperti uap air: (2) cairan seperti air yang sehari-hari
dijumpai (3), padat seperti es dan salju. Air merupakan zat pelarut yang baik
sekali dan paling murah , terdapat di alam dalam keadaan tidak murni,. Air
murni berupa cairan yang tidak berbau,
tidak berasa dan tidak berwarna. Pada suhu empat derajat Celsius air mencapai
maksimum berat jenis. didinginkan nol
derajat celcius atau 32 derajat fahrenheit, air berubah menjadi es yang lebih
ringan dari pada air. Air mengembang sewaktu membeku. Bila dipanaskan pada suhu
100 derajat Celcius air akan berubah menjadi uap air. Air murni bukanlah
konduktor yang baik. Manusia binatang dan tumbuh-tumbuhan memerlukan air untuk
hidup. Tenaga ir mempunyai arti ekonomi yang besar.
e.
Devinisi
operasional
Devinisi operasional dibuat orang untuk
membatasi konsep-konsep yang akan dikemukakan dalam suatu tulisan atau
pembicaraan. Devinisi ini hanya
digunakan untuk keperluan tertentu, terbatas pada suatu topik pembicaraan.
Misalnya:
yang dimaksud air dalam pembahasan ini
adalah segala zat cair yang terdapat di alam tumbuh-tumbuhan baik yang ada di
dalam batang (seperti air tebu) maupun yang ada di dalam buah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar