Kamis, 02 Mei 2013

Penamaan dan Pendefinisian


Pertemuan Ke ..........
 
III. Penamaan dan Pendefinisan
1.      Penamaan
a.      Peniruan bunyi
Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa kata yang terbentuk dari peniruan bunyi, nama-nama benda tersebut dibentuk berdasarkan bunyi dari benda tersebut atau suara yang ditimbulkan oleh benda tersebut. Misalnya cicak, tokek, gukguk untuk anjing, meong untuk kucing. Kata-kata yang dibentuk dari tiruan bunyi ini disebut kata peniru bunyi ataua Onomatope.
Selain ada juga bentuk kata kerja atau nama perbuatan dari tiruan bunyi itu. Misalnya anjing menggongngong, ayam berkotek, ular mendesis angin menderu dan sebagainya.

b.      Penyebutan Sebagian
Penamaan suatu benda atau konsep berdasarkan bagian dari benda itu biasanya berdasarkan ciri yang khas atau yang menonjol dari benda itu yang sudah ketahui secara umum.
Penyebutan sebagian ini terdiri dari dua yaitu:
1.      Pars prototo  adalah penyebutan sebagian dari benda atau konsep tetapi berlaku secara keseluruhan.
Misalnya : kepala, ekor dsb
2.      Totem pro parte adalah penyebutan keseluruhan untuk sebagian
Misalnya:  Indonesia  mengikuti ajang olimpiade internasional.

c.       Penyebutan sifat khas
Penamaan suatu benda atau suatu konsep berdasarkan sifat khas yang melekat pada konsep tersebut.
Misalnya: si kikir si bakhil, dsb
d.      Penemu atau Pembuat
Penamaan satu benda atau suatu konsep yang didasarkan pada nama penemunya atau pembuatnya.
Misalnya: ikan mujair ditemukan oleh Mujair di kediri Jawa timur, Raflesia Arnoldi, ditemukan oleh Arnoldi.  Dalil archimides ditemukan oleh archimides,  kodak, honda dan sebagainya.
e.       Tempat asal
Penamaan suatu benda dapat juga ditelusuri dari nama tempat asal benda tersebut.
Misalnya sate Padang,  sate Madura, pisang Ambon jeruk Bali, piagam Jakarta, perjanjian Renfile dan sebagainya.

f.       Bahan
Beberapa jumlah benda juga diambil dari bahan pokok benda tersebut.
Misalnya: kaca mata, sepatu kaca, kaca spion, kaleng susu, kaleng minyak, kue kalengan dsb.
g.      Keserupaan
Penaamaan suatu benda atau suatu konsep dengan cara makna benda yersebut  dipersamakan atau diperbandingkan dengan makna leksikal dari kata itu.
Mislanya: kaki meja, kepala paku, kepala kantor, tangan meja dsb.
h.      Pendevinisian Pemendekan
Terdapat kata-kata dalam bahasa Indonesia yang terbentuk sebagai hasil penggabungan unsur-usnur huruf awal atau suku kata dari beberapa kata  yang digabungkan menjadi satu.
Misalnya: ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Koni (Komite Olah Raga Nasional Indonesia), dsb.
i.        Penamaan Baru
Kata-kaya atau istilah yang sudah ada perlu diganti dengan kata-kata baru, karena dianggap kurang tepat, tidak rasional, kurang halus atau kurang ilmiah.
Misalnya kuli diganti dengan buruh, gelandangan diganti dengan tunawisma, dsb.
2.      Pendevinisian
Pendefinisian adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja untuk mengungkapkan dengan kata-kata akan suatu benda, konsep, proses, aktivitas, peristiwa dan sebagainya.
a.       Devinisis sinonimis, suatu kata didevinisikan dengan sebuah kata lain yang merupakan sinonim dari kata itu. Misalnya ayah dengan bapak.
b.      Definisis formal, dalam pendefinisian ini konsep atau ide yang akan dideviniskan disebutkan dulu sebuah ciri umumnya, lalu disebutkan pula ciri khususnya.

Konsep/ ide
Ciri umum
Ciri khusus
a)      bus
Kendaraan umum
dapat memuat banyak penumpang
b)      taksi
Kendaraan umum
Penumpang terbatas
c)      pensil
Alat tulis
Terbuat dari kayu dan arang
d)     pena
Alat tulis
Terbuat dari bahan plastik dan berisi tinta


a)      bus adalah kendaraan umum yang dapat memuat banyak penumpang
b)      taksi adalah kendaraan umum yang memuat penumpang dalam jumlah yang terbatas
c)      pensil ealat tulis yang terbuat dari kayu dan arang
d)      pena adalah alat tulis yang terbuat dari plastik dan berisi tinta.

c.       Devinisi logis adalah devinisi yang mengidentifikasikan secara tegas objek, ide atau konsep yang didevinisikan itu sedemikian rupa, sehingga obek tersebut berbeda secara nyatadengan objek-objek lain. Devinisi logis biasanya bersifat ilmiah dan banyak terdapat dalam buku-buku pelajaran.
Contoh: air
Air adalah zat cair yang jatuh dari awan sebagai hujan, mengaliri sungai, menggenangi danau dan lautan, meliputi bua pertiga dari permukaan bumi, merupakan unsur pokok dari kehidupan, tanpa bau, tanpa rasa, tanpa warna, tetapi tampak kebiru-biruan pada lapisan yang tebal, membeku pada nol drajat celcius dan mendidih pada 1oo derajat celcius.

d.      Devinisi ensiklopedis adalah devinisi yang lebih luas lagi dari devinisi logis sebab devinisi ensiklopedis menerangkan secara lengkap dan jelas serta cermat akan segala sesuatu yang berkenaan dengan kata atau konsep yang didevinisikan.
Contoh:
Air adalah persenyawaan hidrogen dan oksigen, terdapat di mana-mana dan dapat berwujud (1), gas, seperti uap air: (2) cairan seperti air yang sehari-hari dijumpai (3), padat seperti es dan salju. Air merupakan zat pelarut yang baik sekali dan paling murah , terdapat di alam dalam keadaan tidak murni,. Air murni berupa  cairan yang tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Pada suhu empat derajat Celsius air mencapai maksimum  berat jenis. didinginkan nol derajat celcius atau 32 derajat fahrenheit, air berubah menjadi es yang lebih ringan dari pada air. Air mengembang sewaktu membeku. Bila dipanaskan pada suhu 100 derajat Celcius air akan berubah menjadi uap air. Air murni bukanlah konduktor yang baik. Manusia binatang dan tumbuh-tumbuhan memerlukan air untuk hidup. Tenaga ir mempunyai arti ekonomi yang besar.




e.       Devinisi operasional
Devinisi operasional dibuat orang untuk membatasi konsep-konsep yang akan dikemukakan dalam suatu tulisan atau pembicaraan.  Devinisi ini hanya digunakan untuk keperluan tertentu, terbatas pada suatu topik pembicaraan.

Misalnya: yang dimaksud air dalam pembahasan ini adalah segala zat cair yang terdapat di alam tumbuh-tumbuhan baik yang ada di dalam batang (seperti air tebu) maupun yang ada di dalam buah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar